Online

Tips Keamanan Perjalanan di Bali: Pertolongan Pertama untuk Rabies

Bali Tourism October 21, 2024 3 Min Read
bali-home-immo-tips-keamanan-perjalanan-di-bali-pertolongan-pertama-untuk-rabies

Endemik rabies di Bali telah menghasilkan 103 pusat rabies, penimbunan vaksin anti-rabies (VAR) dan serum (SAR), dan mengadakan lokakarya tentang SARE (Stepwise Approach Rabies Elimination). Selain itu, upaya untuk memvaksinasi anjing liar untuk mencegah penyebaran juga telah dilakukan untuk mengendalikan wabah di pulau tersebut.  

 

Apa itu Rabies?

 

Rabies adalah virus yang bergerak cepat yang menginfeksi hewan, yang dapat menyebabkan kematian bagi mereka yang digigit oleh hewan yang terinfeksi. Selain itu, rabies juga dapat menyebar jika air liur hewan penular rabies mengenai mata, hidung, mulut, atau kulit yang terluka.

 

Manusia dapat terinfeksi rabies jika digigit oleh hewan rabies. Dalam kebanyakan kasus, monyet, anjing atau hewan liar tertentu, seperti rakun, rubah, dan kelelawar, adalah penyebab utama mengapa manusia dapat tertular.

 

Apa yang Harus Anda Lakukan untuk Menghindari Tertular Rabies?

 

Seperti yang dikutip oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, sangat penting untuk mempertimbangkan untuk mendapatkan vaksin rabies sebelum bepergian ke Bali. Jika aktivitas Anda di Bali melibatkan interaksi dengan hewan seperti kucing, anjing, dan monyet, disarankan untuk mendapatkan vaksinasi rabies pra-pajanan, yang terdiri dari tiga dosis pada hari ke 0, 7, dan 21 atau 28 sebelum bepergian.

 

Hindari menyentuh hewan dengan cara apapun. Kucing atau anjing liar yang berkeliaran di jalanan Bali mungkin terlihat lucu, namun ada baiknya Anda memperhitungkan risikonya sebelum menyentuh mereka. Jika Anda membawa anak-anak Anda saat berlibur ke Bali, awasi mereka setiap kali Anda pergi ke luar rumah agar tidak digigit atau menyentuh hewan liar.

 

Apa yang Harus Anda Lakukan Jika Digigit?

 

AD_4nXdnbWjSjV-8CjnWMapHuSe19VbueC3jVszgpej3sx7saROeg2r4C_lkviPb1UDE8HQByRRS_hrh9lC_wzhe2atN_e4COQ55QWxaWJOCeK28YfOzawt9YdsAZhXUlhjwhadxBDe8FRi8CB-mkKJuJg01THA?key=An_TB5ZP9c6R0iXXGiKS6Q

 

Rabies adalah penyakit virus serius yang memengaruhi sistem saraf dan bisa berakibat fatal jika tidak ditangani. Jika Anda digigit atau dicakar oleh hewan, sangat penting untuk bertindak cepat guna mengurangi risiko infeksi. Ikuti langkah-langkah ini untuk mencegah rabies:

 

1. Segera Cuci Luka

 

Mengapa ini penting?


Rabies ditularkan melalui air liur hewan yang terinfeksi. Mencuci luka membantu menghilangkan air liur dan mengurangi konsentrasi virus di area gigitan. Sabun dapat menghancurkan virus, sementara air menghilangkannya.


Cara mencuci luka dengan efektif:

 

  • - Gunakan banyak sabun dan air bersih yang mengalir.
  • - Gosok luka dengan lembut selama setidaknya 15 menit.
  • - Hindari menggunakan bahan keras seperti alkohol atau hidrogen peroksida langsung pada luka karena bisa menyebabkan iritasi lebih lanjut pada kulit.

 

2. Hentikan Pendarahan

 

  • Tekan perlahan area luka dengan kain bersih atau perban untuk menghentikan pendarahan.
  • Namun, jangan membalut luka terlalu ketat karena lebih baik luka tetap terbuka agar terkena udara setelah dibersihkan.

 

3. Segera Cari Pertolongan Medis

 

- Mengapa harus ke dokter?


Rabies memiliki masa inkubasi (waktu sebelum gejala muncul) yang bisa berkisar dari beberapa hari hingga beberapa minggu. Setelah gejala muncul, penyakit ini hampir selalu berakibat fatal. Pengobatan medis dini sangat penting untuk menghentikan virus sebelum menyebar ke sistem saraf.


- Apa yang akan dilakukan dokter?

 

  • Dokter akan memeriksa luka dan menentukan risiko penularan rabies berdasarkan perilaku hewan, status vaksinasi hewan, serta apakah hewan tersebut bisa diamati atau diuji. Anda mungkin membutuhkan jahitan jika luka sangat dalam atau besar, tergantung pada lokasi dan tingkat keparahan luka.

 

4. Profilaksis Pasca-Pajanan (Post-Exposure Prophylaxis/PEP)

 

- Apa itu PEP?
PEP adalah rangkaian vaksin rabies yang diberikan setelah paparan virus. PEP meliputi:

 

  • 1. Rabies Immune Globulin (RIG): Disuntikkan di sekitar luka untuk memberikan antibodi langsung yang menetralkan virus di lokasi luka.

 

  • 2. Seri Vaksin Rabies: Empat atau lima suntikan yang diberikan selama beberapa minggu untuk merangsang sistem kekebalan tubuh melawan virus. Suntikan ini diberikan di lengan, bukan di perut seperti yang dilakukan di masa lalu.

 

  • - Mengapa penting memulai PEP secepatnya?
    Vaksin rabies hampir 100% efektif jika diberikan dengan cepat. Menunda pengobatan meningkatkan risiko virus memasuki sistem saraf, di mana penyakit ini menjadi tidak dapat disembuhkan.

 

Tips Tambahan:

 

  • - Hindari mencoba menangkap hewan sendiri. Biarkan profesional atau petugas pengendali hewan menangani situasi tersebut.

 

  • - Bagaimana jika hewan tersebut adalah hewan peliharaan?
    Jika Anda digigit oleh anjing atau kucing peliharaan, periksa status vaksinasinya kepada pemiliknya. Meskipun sudah divaksinasi, hewan tersebut tetap harus diamati selama 10 hari.

 

  • - Perhatikan tanda-tanda rabies pada hewan:
    Gejala termasuk perilaku tidak normal, air liur berlebihan, atau agresi.

 

Ingat: Bertindak cepat setelah digigit atau dicakar hewan bisa menyelamatkan nyawa Anda. Meskipun Anda tidak merasa sakit, pencegahan rabies adalah tindakan proaktif, bukan reaktif. Jangan ambil risiko dengan penyakit mematikan ini!

Share This Article

Tips Keamanan Perjalanan di Bali: Pertolongan Pertama untuk Rabies

Table of Content

Topic Tags