Bagaimana Bali meraih peluang untuk bangkit setelah pandemi?
KTT G20 Bali antara para kepala negara di seluruh dunia akan diadakan pada 15-16 November 2022. Presidensi G20 yang diselenggarakan Indonesia mengangkat tema "Pulih Bersama, Pulih Lebih Kuat", sebagai respon terhadap situasi ekonomi setelah dunia dihantam pandemi.
Indonesia mengambil tongkat estafet untuk menjadi tuan rumah acara dari Italia, dan Bali dipilih sebagai tempat KTT. Bagaimana Bali mempersiapkan diri untuk menjadi tuan rumah terbaik dan menjadikan acara ini sebagai kesempatan untuk bangkit kembali setelah pandemi? Mari kita lihat.
Apa itu G20?
G20 sebenarnya merupakan acara yang berlangsung sepanjang tahun antara gubernur bank sentral, menteri, dan kepala negara dari negara-negara ekonomi maju dan berkembang.
G20 dibentuk pada tahun 1999 dan pada awalnya didirikan untuk mencari solusi ketika krisis keuangan 1997-1999 melanda ekonomi global.
Pada awalnya, G20 adalah pertemuan antara gubernur bank sentral dan menteri keuangan, tetapi akhirnya berkembang untuk memasukkan berbagai diskusi kelompok isu-isu pembangunan.
Para kepala negara akhirnya bergabung dengan G20 setelah krisis keuangan 2008 dan sejak saat itu lahirlah KTT G20.
Peserta G20 2022 mewakili sekitar 60% populasi dunia, 80% PDB global, dan 75% perdagangan internasional.
Acara ini akan berfokus pada tiga isu utama yang sangat penting untuk pemulihan yang kuat dan berkelanjutan, yaitu:
- Penguatan Arsitektur Kesehatan Global
- Transformasi Digital
- Transisi Energi
Secara format, G20 2022 memiliki dua pilar diskusi. Yang pertama adalah Finance Track yang bertujuan untuk membahas isu-isu keuangan dan yang kedua adalah Sherpa Track, yang akan membahas isu-isu ekonomi non-keuangan dan pembangunan.
Selain dua kelompok utama, juga akan ada Engagement Group. Mereka terdiri dari sepuluh kelompok masyarakat dari berbagai ragam bidang kalangan profesional dan membahas berbagai topik.
Setiap Engagement Group akan merekomendasikan gagasan konkret dan kebijakan yang ditargetkan untuk para Pemimpin G20 di KTT nanti.
Rangkaian acara G20 2022 diselenggarakan mulai tanggal 1 Desember 2021 hingga 1 Desember 2022. Lebih dari 180 rangkaian kegiatan tersebar di lebih dari dua puluh kota di seluruh Indonesia.
Bali sendiri akan menjadi tuan rumah setidaknya 40 kegiatan tersebut, termasuk acara KTT yang dijadwalkan pada tanggal 15-16 November 2022. Acara KTT G20 Bali ini juga akan mewakili puncak dari rangkaian acara selama setahun.
Pertemuan para menteri di salah satu acara G20 2022
Foto dari g20.org
Infrastruktur, Penginapan, dan Tempat Acara
Pemerintah Indonesia telah membangun dan merenovasi beberapa infrastruktur di seluruh Bali, terutama tempat yang akan menjadi tuan rumah acara KTT. Karena Nusa Dua telah dipilih sebagai lokasi acara KTT, beberapa hotel telah ditunjuk untuk mengakomodasi tamu internasional yang akan hadir.
Hotel-hotel ini telah melewati evaluasi yang ketat termasuk kesiapan fasilitas, fasilitas pendukung, kelayakan, penerapan sertifikat CHSES (Cleanliness, Health, Safety, Environment, Sustainability), protokol kesehatan, dan keamanan lokasi.
Setidaknya ada 8 hotel di Nusa Dua sebagai tempat menginap tamu KTT G20 2022. Mereka adalah The Laguna Luxury Collection Resort & Spa, Grand Hyatt Bali, The St Regis Bali Resort, Melia Bali, Merusaka Nusa Dua, The Westin Resort Nusa Dua Bali, Sofitel Bali Nusa Dua
Beach Resort, dan Nusa Dua Beach Hotel & Spa.
Tempat untuk acara KTT G20 Bali itu sendiri diatur di The Apurva Kempinski Bali dan Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC).
Penginapan dan venue acara telah disiapkan untuk acara G20 Bali 2022
Foto dari kemenparekraf.go.id
G20 2022 untuk Ekonomi Bali
Melihat kembali ke acara G20 sebelumnya di Argentina, Turki, China, dan Jepang, acara ini memang memiliki dampak langsung tertentu pada ekonomi negara tuan rumah.
Rata-rata delegasi internasional tercatat mencapai lebih dari 13 ribu orang.
Lebih dari 20 ribu delegasi diperkirakan akan menghadiri pertemuan G20 2022 yang digelar di berbagai wilayah Indonesia.
Menurut Kementerian Luar Negeri Indonesia, diperkirakan juga bahwa setiap KTT G20 menghasilkan pendapatan lebih dari US$100 juta (sekitar Rp1,4 triliun) bagi negara tuan rumah.
Gubernur Bali, I Wayan Koster, mengatakan dalam pidatonya bahwa KTT G20 2022 akan menjadi titik balik kebangkitan ekonomi Bali.
Pandemi menghantam ekonomi dunia dengan keras, dan lebih terlihat jelas pada Bali yang bergantung pada turis. Saat ini, Bali sedang melakukan pemulihan yang stabil setelah lebih dari dua tahun pandemi.
Dengan lebih dari 30 perwakilan negara dan organisasi yang datang, ini akan membawa eksposur besar-besaran ke Bali dan kesempatan yang baik untuk mengirim pesan kepada dunia bahwa Bali sedang pulih dan siap untuk bisnis.
Aktivitas ekonomi kembali bergairah setelah pandemi mereda
Foto dari unsplash.com/belart84
Menegaskan Kembali Bali sebagai Tujuan Utama Internasional
Bali telah dikenal luas karena warisan budaya dan wisata alamnya yang luas dan mendalam.
Dari sawah terasering dan sistem irigasi Subak bersertifikat UNESCO yang unik hingga keajaiban alam pantai, gunung, dan air terjun, Bali masih memiliki lebih banyak lapisan untuk dijelajahi.
Tripadvisor bahkan memilih Bali sebagai pilihan nomor satu untuk Traveler's Choice Award 2021.
Untuk acara KTT G20, menteri Pariwisata Indonesia, Sandiaga Uno mengatakan pemerintah telah menyiapkan Spouse Program yang akan memberikan panduan pariwisata bagi para delegasi internasional dan pendamping mereka selama berada di Bali.
Sebagai tuan rumah, Bali dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk menunjukkan lebih banyak permata yang kurang dikenal di seluruh pulau dan memperkuat bagian yang masyhur.
G20 2022 akan menegaskan kembali dan mengukuhkan Bali sebagai tujuan internasional utama.
Ada beberapa jenis destinasi yang bisa dinikmati wisatawan di Bali. Bali memiliki segalanya, mulai dari yang paling ramai hingga yang tenang dan tentram. Anda hanya perlu tahu di mana mencarinya.
Pantai telah menjadi top-of-mind Bali bagi orang-orang di seluruh dunia, dan Anda selalu memiliki lebih banyak pilihan untuk dipilih.
Dari Kuta dan Seminyak yang terkenal hingga yang lebih perawan di pesisir selatan dan utara.
Peselancar yang tak terhitung jumlahnya di seluruh dunia juga menjuluki Bali sebagai salah satu tempat terbaik untuk para penunggang ombak.
Belum lagi tempat menyelam yang bisa Anda temukan di pesisir timur. Anda dapat menjelajahi daftar pantai yang kami rekomendasikan di Bali..
Laut sebening kristal di pantai Bali
Foto dari pexels.com/alesiakozik
Nah, jika Anda ingin lebih mendalami bagian budaya dan spiritual Bali, Ubud akan membantu Anda.
Daerah ini telah dikenal luas sebagai Mekahnya para yogi. Shala dan komunitas yoga dengan reputasi internasional sebagian besar berkerumun di Ubud.
Seni juga merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kecamatan ini. Pengrajin, pelukis, dan penari akan menemukan rumah mereka di sini.
Ubud juga memiliki banyak pura Hindu yang sakral dan terkenal seperti Goa Gajah, Gunung Kawi, Saraswati, dan Pura Gunung Lebah.
Pura-pura ini hanyalah salah satu yang terkenal dari sekian banyak Pura yang tersebar di Bali.
Pura yang syahdu di pinggir danau
Foto dari unsplash.com/kharlantonipaica
Kuta, Seminyak, dan Canggu akan menyambut para nomaden digital global dan orang-orang yang suka berbelanja, dan bersantap.
Tempat-tempat ini adalah pusat kehidupan malam dan berjejaring. Daerah ini bisa disebut sebagai desa dunia dengan semua fasilitas yang ditargetkan terutama untuk para eks-patriat.
Anda dapat melakukan pekerjaan jarak jauh Anda di co-working space di pagi hari dan berlompatan di lantai dansa di klub pantai hingga tengah malam.
Festival musik dan artis internasional telah sering berpanggung di daerah ini dan meningkatkan Bali sebagai tujuan kehidupan malam kelas dunia.
Masih ada banyak destinasi lain yang patut dijelajahi di seluruh pulau ini.
Acara G20 2022 akan menjadi kesempatan bagi Bali untuk memamerkan kekayaan dan berbagai pilihan destinasi yang tersedia untuk setiap jenis wisatawan.
Terlebih lagi bagi para investor dan pelaku ekonomi internasional yang masih belum atau kurang menyadari potensi Bali untuk pembangunan di masa depan.
Penafian: Isi publikasi ini disediakan sebagai informasi umum saja dan bukan merupakan nasihat hukum, keuangan, pajak, atau profesional lainnya dari Bali Home Immo. Kinerja masa lalu bukan merupakan indikasi kinerja masa depan dan tidak boleh diandalkan sebagai dasar keputusan investasi. Beberapa informasi yang diberikan dalam publikasi ini diperoleh dari sumber pihak ketiga dan kami tidak menjamin bahwa konten publikasi ini akurat, lengkap, atau mutakhir
