Tahun 2022 merupakan momen yang tepat untuk merencanakan investasi properti Anda berikutnya di Asia Tenggara, karena sebagian besar negara telah membuka diri untuk perjalanan internasional dan pasar real estat mereka tampaknya akan kembali pulih. Kawasan Asia Tenggara adalah rumah bagi ekonomi berkembang terbaik di dunia dan Anda pasti dapat menemukan negara yang sesuai dengan tujuan investasi Anda, baik itu jangka pendek atau jangka panjang. Maka dari itu, kami telah menyiapkan tinjauan singkat tentang negara-negara yang memiliki potensi investasi tinggi untuk memberi Anda gambaran mengenai situasi pasar real estat di masing-masing negara.

Inilah kumpulan negara-negara Asia Tenggara terbaik untuk investasi real estat pada tahun 2022.

Retur Sewa Kotor tahun 2021

Sumber: Global Property Guide 

 

1. Indonesia

Negara ini sering dilewatkan oleh investor properti asing karena aturan kepemilikan yang terbatas, meskipun Indonesia memiliki pertumbuhan ekonomi yang kuat dan pasar real estat yang terus berkembang. US News menyebut Indonesia sebagai negara terbaik kedua di dunia untuk berinvestasi pada tahun 2021 berkat peringkat tinggi di lingkungan pajak yang relatif menguntungkan dan tenaga kerja terampil dalam survei mereka. Return rata-rata apartemen di Jakarta berada di sekitar 7% per tahun, angka yang tertinggi di Asia. Apartemen mewah di Jakarta Pusat dan Selatan sangat diminati oleh ekspatriat dan penduduk lokal kelas atas karena lokasinya yang dekat dengan pusat-pusat bisnis dan fasilitas internasional.

Sementara itu, pasar sewa Bali yang didorong oleh pariwisata terus berkembang dan kota kecil Canggu dinobatkan sebagai tempat terbaik ke-4 untuk tinggal dan berinvestasi di dunia oleh Forbes pada tahun 2019. Vila di Bali Selatan (mis. Seminyak, Canggu, Uluwatu) tergolong sangat bagus untuk berinvestasi karena industri persewaan liburan berkembang dengan ROI antara 8-12% dan masih ada banyak ruang untuk menambah permintaan di segmen 1 dan 5+ kamar tidur yang sangat diminati saat ini.

Pemerintah Indonesia secara aktif mempromosikan daerah yang lebih sedikit populer seperti Lombok sebagai tujuan wisata hit berikutnya, dan keberadaan Sirkuit Mandalika turut serta membuka banyak peluang investasi di wilayah tersebut.

Pro:

1. Return sewa tertinggi di Asia
2. Terdapat beberapa lokasi prima untuk investasi properti

Kontra:

1. Warga negara asing dilarang memiliki properti dengan hak milik tanpa perusahaan

 

2. Filipina

Salah satu ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di Asia, pasar real estat Filipina berkembang pesat berkat kebijakan pemerintah yang pro-investasi. Negara ini dilaporkan memiliki return tertinggi untuk investasi properti di Asia Tenggara, dan penurunan harga kondominium baru-baru ini menghadirkan peluang emas untuk membeli dengan harga diskon. Mirip dengan Thailand, warga negara asing dilarang memiliki tanah hak milik tetapi dapat membeli apartemen atau kondominium hak milik selama mereka tidak memiliki lebih dari 40% unit dalam sebuah bangunan.

Harga kondominium di Manila turun 10% di awal tahun 2021, sehingga menghadirkan banyak peluang untuk merebut kondominium dengan potongan harga. Bonifacio Global City adalah area yang sangat baik untuk berinvestasi, di mana harga kondominium berada di antara $3.800 hingga $5.500 per meter persegi dan return sewanya sekitar 4,5% dan 5,5%. Desa Legaspi adalah alternatif bagus yang menawarkan return dan harga yang sama, jadi Anda bisa memilih kedua area tersebut dari sudut pandang sewa.

Dengan harga yang terjangkau serta return yang tinggi, mudah untuk melihat bahwa Filipina luar biasa untuk investasi properti. Kota-kota yang sedang naik daun seperti Cebu dan Davao juga diminati selagi harga properti di sana masih rendah.

Pro:

1. Return sewa tertinggi kedua di Asia
2. Harga properti yang relatif rendah

Kontra:

1. Pilihan lokasi prima untuk investasi cukup terbatas

 

3. Thailand

Thailand menikmati infrastruktur yang berkembang dengan baik, ekonomi pasar liberal, serta kebijakan pro-investasi pemerintah yang memungkinkannya menjadi ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara. Thailand adalah pilihan paling populer di kalangan investor real estat di seluruh dunia karena sejumlah alasan, tidak hanya karena lokasinya yang strategis tetapi juga karena negara ini cukup ramah terhadap investasi asing. Thailand adalah satu dari sedikit negara dalam daftar ini di mana Anda dapat membuka rekening bank hanya dengan visa turis.

Pilihan utama untuk investasi real estat di Thailand adalah kondominium hak milik, yang mana sebagian besar bangunan kondominium terletak di Bangkok dan hasil return-nya sekitar 5%. Apartemen satu kamar tidur memang menghasilkan return yang lebih baik dibandingkan dengan unit yang lebih besar, namun saat ini kota Bangkok terdapat kelebihan penawaran dan berinvestasi di kondominium dua atau tiga kamar tidur lebih disarankan karena  jauh lebih mudah untuk menyewakannya.

Chiang Mai adalah pilihan alternatif yang sangat baik untuk investasi properti karena pasarnya lebih cocok untuk sewa jangka pendek berkat pariwisata dan menawarkan return sewa yang sedikit lebih tinggi dengan harga beli yang lebih rendah daripada Bangkok.

Pro:

1. Return sewa sedang, unit kondominium lebih besar menghasilkan return yang lebih tinggi
2. Warga negara asing dapat membuka rekening bank dengan visa turis

Kontra:

1. Kelebihan pasokan apartemen satu kamar tidur di Bangkok

 

4. Malaysia

Malaysia menduduki posisi istimewa karena merupakan satu-satunya negara di Asia Tenggara yang mengizinkan warga negara asing untuk memiliki properti hak milik secara legal termasuk tanah dan rumah serta kondominium. Selain itu, negara ini terkenal dengan standar hidup yang terjangkau namun berkualitas tinggi dan sangat ramah terhadap orang asing sebagaimana tercermin dari program Malaysia My Second Home (MM2H) yang memberikan visa masuk ganda yang dapat diperbarui dan berlaku selama 10 tahun.

Karena hasil sewa yang rendah (sekitar 3% di Kuala Lumpur dan Penang) dan pajak tinggi untuk properti yang dijual dalam jangka waktu 5 tahun, saat ini Malaysia lebih cocok untuk apresiasi jangka panjang daripada sewa properti atau investasi untuk return jangka pendek. Hal ini dapat berubah dalam waktu dekat mengingat pariwisata di Kota Kinabalu berkembang pesat dan dapat mendorong peningkatan occupancy dan return sewa.

Pro:

1. Warga negara asing dapat memiliki tanah dan rumah hak milik
2. Harga kondominium terjangkau

Kontra:

1. Permintaan dan return sewa rendah

Keempat negara yang tercantum di atas menawarkan prospek yang berbeda untuk investasi properti, beberapa lebih cocok untuk tujuan jangka panjang sementara yang lain sangat baik untuk return sewa cepat. Selain itu, semua negara tersebut telah dibuka untuk perjalanan internasional dan Anda dapat segera mengunjunginya. Jika Anda memiliki pertanyaan tentang pasar real estat Indonesia atau berencana untuk membeli properti di Bali atau pulau lain, jangan ragu untuk menghubungi kami.

Penafian: Isi publikasi ini disediakan sebagai informasi umum saja dan bukan merupakan nasihat hukum, keuangan, pajak, atau profesional lainnya dari Bali Home Immo. Kinerja masa lalu bukan merupakan indikasi kinerja masa depan dan tidak dapat diandalkan sebagai dasar keputusan investasi. Beberapa informasi yang diberikan dalam publikasi ini diperoleh dari sumber pihak ketiga dan kami tidak menjamin bahwa konten publikasi ini akurat, lengkap, atau mutakhir.